🍺 Tegangan Listrik Pada Hambatan 9 Ohm
HukumOhm. , , dan sebagai komponen parameter dalam Hukum Ohm. Hukum Ohm adalah suatu pernyataan bahwa besar arus listrik yang mengalir melalui sebuah penghantar berbanding lurus dengan tegangan yang diterapkan kepadanya. [1] [2] Sebuah benda penghantar dikatakan mematuhi hukum Ohm apabila nilai resistansinya tidak bergantung terhadap besar dan
Hubunganantara arus listrik, hambatan, dan tegangan listrik dalam suatu rangkaian ada di dalam Hukum Ohm. Hambatan ini kemudian dipasang pada tegangan 120 volt. Hitunglah besarnya tegangan pada hambatan 3 ohm. Jawab: R1 = 4 ohm R2 =3 ohm R3 =5 ohm V = 120 volt. Rtotal = 4 ohm + 3 ohm + 5 ohm = 12 ohm V = I . R I = V/Rtotal = 120 /12 = 10 A
B Persamaan Hambatan. Berdasarkan Hukum Ohm, hambatan listrik dapat di hitung menggunakan persamaan : R=\frac {V} {I} R = I V. keterangan, R : Hambatan (Ω) V : Tegangan (Volt) I : Kuat Arus Listrik (Ampere) Terdapatnya perbedaan pada material komponen listrik yang digunakan dalam rangkaian akan mempengaruhi nilai dari hambatan listrik yang ada.
V= tegangan listrik (Volt), i = kuat arus listrik (A) dan R = hambatan (Ohm) Dan dikenal sebagai hukum Ohm. Atas jasa-jasanya, nama Ohm kemudian dijadikan sebagai satuan hambatan, disimbolkan Ω. Contoh soal hukum Ohm. Contoh soal 1. Alat pemanas listrik memakai 5 A apabila dihubungkan dengan sumber 110 V. Hambatannya adalah (dalam ohm) A
Antomembeli lampu dengan spesifikasi 220 volt, 100 watt. Jika lampu dipasang Anto pada tegangan 110 volt, berapakah daya lampu saat menyala? Pembahasan. Hambatan lampu saat dipasang pada tegangan 220 volt maupun 110 adalah tetap. R2 = R1. V22/ P2 = V12/ P1 P2 = (V1/V2)2 x P1 P2 = (110/220) 2 x 100 = 1/4 x 100 watt = 25 watt. Soal No. 7
Perhatikanrangkaian listrik berikut! Jika hambatan 5 Ohm pada rangkaian diganti dengan hambatan 7 Ohm, maka perbandingan arus total yang mengalir pada rangkaian sebelum dengan setelah pergantian adalah Pembahasan. Resistor 6 Ohm dan resistor 6 Ohm terangkai paralel. Resistor ekivalennya adalah: 1/R AB = 1/6 + 1/6 = 2/6. R AB = 6/2 = 3 Ohm
Satuanuntuk ukuran hambatan listrik dinamakan Ohm atau dengan simbol Ω (dibaca Omega). Semakin besar resistansi sebuah penghantar, maka semakin kecil arus listrik yang mengalir padanya. Hukum Ohm. Hubungan antara arus listrik, tegangan listrik, dan hambatan listrik dalam suatu rangkaian dinyatakan dalam hukum ohm, yaitu: V = I x R. I = V / R
Satuanhambatan listrik dalam satuan SI adalah ohm atau diberi notasi atau lambag atau symbol Ω. Wattmeter Alat Ukur Listrik. Sebuah bola lampu yang memiliki hambatan dalam 4 Ω diberi tegangan listrik 12 V. a). Tentukan arus yang mengalir melalui lampu tersebut. b). Jika tegangannya dijadikan 24 V, berapakah arus yang melalui lampu tersebut
. Hallo Safi R, Jawaban dari soal tersebut adalah 7,2 volt. Diketahui R1 = 9 Ohm R2 = 6 Ohm R3 = 1 Ohm V = 10 volt r = 0,4 Ohm Ditanya Tegangan listrik pada R = 9 ohm. Pembahasan Konsep yang digunakan adalah konsep Hukum Ohm dengan persamaan V = I . R Dengan V = tegangan V I = Kuat arus A R = hambatan ohm Berikut langkah langkah menyelesaikan soal tersebut Hitung hambatan Pararel 1/Rp = 1/R1 + 1/R2 1/Rp = 1/9 + 1/6 1/Rp = 4+6/36 Rp = 3,6 maka hambatan Total nya Rt = Rp + R1 + r Rt = 3,6 + 1 + 0,4 Rt = 5 Gunakan Hukum ohm untuk menghitung arus Listrik Total. I = V / Rt I = 10/5 I = 2 A Pada rangkaian paralel tegangan akan sama. Vp = V9 = V6 Pada rangkaian seri tegangannya adalah Vtot = Vp +V3 +Vr V = IR Sehingga tegangan di R 9 adalah V9 = I Rp V9 = 2 . 3,6 = 7,2 volt Dengan demikian tegangan pada hambatan 9 ohm adalah 7,2 volt. Semoga membantu ya..
Lewati ke kontenhubungan antara arus tegangan dan hambatan listrik. dalam rangkaian listrik terdapat hubungan antara arus tegangan dan hambatannilai hambatan listrik merupakan perbandingan atau hasil bagi antara tegangan dan arus listrik. hubungan tersebut diatur dengan persamaan sebagai berikutdalam rangkaian listrik hubungan antara kuat arus tegangan dan hambatan listrik diatur dengan persamaan sebagai berikutDimanaR = nilai hambatan listrik dalam satuan ohmV = nilai tegangan listrik dalam satuan VoltI = nilai arus listrik dalam satuan amperePada gambar diatas tegangan listrik dihasilkan oleh baterai disimbolkan dengan V, arus listrik disimbolkan dengan I, dan hambatan digambarkan sebagai resistor RContoh 1Sebuah sebuah rangkaian listrik mempunyai tegangan 12V dan arus yang mengalir adalah sebesar 3A. Berapakah nilai hambatan pada rangkaian tersebut?PenyelesaianPada kasus diatas Nilai V = 12 dan I=3Rumus untuk mencari hambatan adalah R = V/I makaR = 12/3R = 4 ohmContoh 2Sebuah rangkaian listrik mempunyai tegangan 10V dan hambatan 2 ohm. Berapakah berapakah besar arus listrik yang mengalir pada rangkaian tersebut ?PenyelesaianV = 10R = 2Untuk mencari rumus arus listrik I maka sobat dapat mencarinya sebagai berikutRumus utama adalah R = V/IR = V/I2 = 10/II = 10/2I = 5ABaca juga artikel lainnya tentang pengertian dioda dan cara kerja diodaNavigasi pos
Hukum Ohm merupakan salah satu materi pada mata pelajaran Fisika kelas XII. Materi ini mempelajari tentang arus listrik, tegangan, serta hambatan pada suatu rangkaian listrik. Dengan demikian, dapat ditarik kesimpulan bahwa hukum ini merupakan dasar dari semua rangkaian listrik. Hukum Ohm dapat membantu memahami tentang bagaimana suatu hubungan yang terjadi antara arus listrik, tegangan, dan hambatan dalam suatu rangkaian. Lalu, bagaimana bunyi Hukum Ohm dan rumusnya? Simak artikel berikut ini untuk mengetahuinya, ya! BACA JUGA Material GRC Pengertian, Kelebihan, Fungsi & Cara Aplikasinya iStock Hukum Ohm adalah salah satu ilmu dasar dari elektronika. Hukum Ohm merupakan hukum yang dapat digunakan menghubungkan antara arus, tegangan, atau resistansi dari suatu rangkaian listrik. Hukum Ohm menyatakan bahwa terdapat hubungan matematis antara arus, tegangan, dan resistansi jaringan. Latar belakang Hukum Ohm yaitu penelitian mengenai hubungan antara kuat arus listrik dan beda potensial di sebuah penghantar. Dialah Georg Simon Ohm, ahli fisika dan matematika asal Jerman yang namanya diabadikan menjadi suatu hukum. Pada penelitiannya, Ohm menemukan hubungan matematis antara kuat arus listrik dan beda potensial sehingga tercetuslah hukum ini. Bunyi Hukum Ohm iStock Bunyi Hukum Ohm adalah sebagai berikut. “Pada suhu tetap, kuat arus yang mengalir pada suatu penghantar listrik I sebanding dengan tegangannya V.” I adalah kuat arus listrik dan V adalah beda potensial. Sementara itu, perbandingan antara kuat arus listrik I dan beda potensial V disebut hambatan listrik R. Hukum ini dapat digunakan untuk mengukur nilai resistor hambatan listrik yang ada pada suatu rangkaian. Satuan dari hambatan listrik adalah Ohm, yang kemudian disingkat dengan huruf Yunani menjadi simbol omega besar . Nilai 1 ohm = 1 omega, hal ini berarti jika voltase sebesar 1 volt akan menghasilkan arus sebesar 1 ampere. Rumus Hukum Ohm iStock Hukum Ohm rumusnya adalah sebagai berikut. R = V/I Keterangan R merupakan nilai hambatan listrik resistansi yang terdapat pada suatu penghantar dalam satuan ohm . V merupakan nilai tegangan listrik yang terdapat pada kedua ujung penghantar dalam satuan volt V. I merupakan arus listrik yang mengalir pada suatu penghantar dalam satuan ampere A. Hambatan listrik R dibagi dua, antara lain hambatan seri dan hambatan paralel. Hambatan seri merupakan rangkaian listrik yang tersusun secara berderetan dalam satu garis lurus. Dalam rangkaian seri, besar arus I selalu sama di setiap titik rangkaian. Rumus hambatan seri adalah Rtotal = R1 + R2 + R3 + …. + Rn. Hambatan paralel merupakan rangkaian listrik yang tersusun secara sejajar di mana terdapat lebih dari satu jalur listrik bercabang secara paralel. Dalam rangkaian paralel, voltase memiliki nilai yang sama dengan seluruh rangkaian listrik. Rumus hambatan paralel adalah 1/Rtotal = 1/R1 + 1/R2 + 1/R3 + …. + 1/Rn. BACA JUGA Teori Asam Basa Menurut Para Ahli Beserta Sifat & Contohnya Contoh dalam kehidupan sehari-hari iStock Contoh Hukum Ohm dalam kehidupan sehari-hari dapat dilihat pada lampu senter, televisi, dan radio. Peralatan tersebut dapat menyala atau berfungsi apabila ada aliran listrik yang bersumber dari tegangan yang dihubungkan dengan peralatan itu sendiri sehingga dapat menghasilkan beda potensial. Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering menjumpai sebuah alat listrik yang bertuliskan 220 V/2 A. Tulisan tersebut ditulis memiliki tujuan untuk menginformasikan bahwa alat listrik itu akan bekerja secara optimal jika dipasang dengan tegangan 220 V dan kuat arus 2 A. Lalu, bagaimana jika alat listrik tersebut dipasang pada tegangan yang lebih tinggi ataupun lebih rendah? Contoh, ada dua lampu yang ada tulisannya 220 V/2 A, masing-masing dipasang pada tegangan 440 V dan 55 V. Kira-kira apa yang akan terjadi? Lampu yang dipasang pada tegangan lebih besar akan bersinar lebih terang namun tidak tahan lama. Sementara lampu yang dipasang pada tegangan yang lebih rendah akan menjadi redup. Contoh soal iStock Berikut adalah beberapa contoh soal yang dapat Sedulur coba untuk lebih memahami materi ini. 1. Tiga buah hambatan disusun secara seri, masing-masing nilainya 3 ohm, 5 ohm, dan 4 ohm, dipasang pada tegangan 120 volt. Berapa besarnya tegangan pada hambatan 3 ohm? Jawaban Diketahui R1 = 3 ohm R2 =5 ohm R3 =4 ohm V = 120 volt Rtotal = 3 ohm + 5 ohm + 4 ohm = 12 ohm Ditanya V pada R2? Dijawab V = I x R I = V/Rtotal = 120/12 = 10 A V pada R2 bernilai 3 ohm adalah VR2 = I X R2 = 10 X 3 = 30 volt 2. Sebuah rangkaian listrik memiliki hambatan seri sebanyak 2 buah dan kuat arus sebesar 1 ampere dengan nilai masing-masing 4 ohm dan 5 ohm. Berapakah beda potensial yang terjadi pada rangkaian tersebut? Jawaban Diketahui Kuat arus listrik I = 1 A Hambatan R = 4 Ohm dan 5 Ohm Ditanya Beda potensial V? Dijawab Rangkaian seri = R1 + R2 Rangkaian seri = 5 + 4 Rangkaian seri = 9 ohm V = I × R V = 1 × 9 V = 9 volt Jadi, beda potensial suatu rangkaian tersebut adalah 9 volt. 3. Suatu rangkaian listrik tertutup yang terdiri dari beban lampu pijar dan sumber daya berupa baterai. Rangkaian itu mampu menghantarkan arus listrik sebesar 2 ampere. Akan tetapi, karena lampu pijar pada rangkaian tersebut hanya dapat menyala jika dialiri listrik sebesar 24 volt maka dipasanglah resistor sebesar 6 ohm untuk menurunkan tegangan dari baterai. Berapakah besar tegangan listrik awal baterai sebelum dipasang resistor? Jawaban Diketahui Tegangan akhir V = 24 V Kuat arus listrik I = 2 A Hambatan R = 6 Ditanya Tegangan listrik V awal baterai? Dijawab Vakhir merupakan pengurangan dair Vawal dikurangi Vpenurunan. Vakhir = Vawal – Vpenurunan Vpenurunan = I × R Vpenurunan = 2 × 6 Vpenurunan = 12 volt Vakhir = Vawal – Vpenurunan 24 = Vawal – 12 Vawal = 24 + 12 = 36 volt Jadi, tegangan listrik V awal baterai tersebut adalah 36 volt. 4. Apabila sebuah resistor R memiliki beda potensial pada kedua ujungnya sebesar V dan dialiri sebuah arus litsrik I. Berapakah rasio perbandingan I mula-mula terhadap I akhir apabila resistor dinaikkan menjadi 2 kali dari nilai awal? Jawaban I mula-mula I = V/R Kuat arus ketika R dinaikkan menjadi 2 kali dari nilai awal menjadi 2R Iakhir = V/2R = 0,5V/R Karena I = V/R, maka I/Iakhir = V/R/0,5V/R I/Iakhir = 1/0,5 I/Iakhir = 2/1 I/Iakhir = 21 Jadi, besarnya rasio perbandingan kuat arus awal terhadap kuat arus akhir adalah 21. Sekian informasi mengenai pengertian, bunyi, rumus, dan contoh dalam kehidupan sehari-hari maupun contoh soal Hukum Ohm. Selamat belajar ya, Sedulur! Mau belanja bulanan nggak pakai ribet? Aplikasi Super solusinya! Mulai dari sembako hingga kebutuhan rumah tangga tersedia lengkap. Selain harganya murah, Sedulur juga bisa merasakan kemudahan belanja lewat handphone. Nggak perlu keluar rumah, belanjaan pun langsung diantar. Yuk, unduh aplikasinya di sini sekarang! Bagi Sedulur yang punya toko kelontong atau warung, bisa juga lho belanja grosir atau kulakan lewat Aplikasi Super. Harga dijamin lebih murah dan bikin untung makin melimpah. Langsung restok isi tokomu di sini aja!
tegangan listrik pada hambatan 9 ohm