🏙️ Apa Manfaat Yang Diperoleh Melalui Proses Pembelajaran Yang Telah Dilakukan
Observasidan evaluasi, pada tahap ini dilakukan proses observasi terhadap pelaksanaan tindakan dengan menggunakan lembar observasi yang telah dibuat peneliti, dimana pada tahap ini peneliti diobservasi oleh guru bidang studi tentang pelaksanaan kegiatan belajar mengajar apakah sudah sesuai dengan skenario pembelajaran dan siswa
Setelahpengalaman bertahun-tahun, orang tersebut telah mempelajari perasaan yang tepat untuk adonan, atau berapa lama sesuatu harus ada di dalam oven. Terkadang banyak hal yang tidak bisa dijelaskan; namun hanya bisa dirasakan. 5. Pengetahuan Rasionalisme. Pengetahuan rasionalisme adalah sebuah pengetahuan yang bisa diperoleh melalui akal pikiran.
Contoh8. E. Manfaat Penelitian. Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi: 1. Bagi pihak Guru. a. Sebagai masukan dalam melaksanakan pembelajaran secara variatif guna memaksimalkan kemampuan peserta didik. b. Meningkatkan suasana aktif, kreatif dan menyenangkan dalam proses pembelajaran di kelas.
HakikatMedia Pembelajaran. Posted by dadimedina pada Maret 5, 2009. 1. Definisi Media Pembelajaran. Kata Media sendiri berasal dari bahasa Latin dan merupakan bentuk jamak dari kata Medium yang secara harfiah berarti “ Perantara “ atau “ Pengantar ”. Dengan demikian, maka media merupakan wahana penyalur informasi belajar atau penyalur
MateriPokok : Dinamika Litosfer Dan Dampaknya Terhadap Kehidupan. Tahun Pelajaran : 2018 / 2019. Alokasi Waktu : 18 JP ( 5 Pertemuan) A. Tujuan Pembelajaran. Selama dan setelah mengikuti proses pembelajaran ini peserta didik diharapkan dapat: Ø Menganalisis struktur litosfer. Ø Mendeskripsikan pemanfaatan litosfer.
Ciri– Ciri Observasi. Observasi, bisa diartikan sebagai usaha pengumpulan data yang dilakukan secara sistimatis tentang tingkah laku dan gejala-gejala fisik dengan pengamatan dan pencatatan. Langkah observasi yang dianggap cukup efektif untuk pengumpulan data, memiliki ciri-ciri khusus sebagai berikut : Observasi mempunyai arah dan
Olehsebab itu dalam membuat dan mengembangkan asesmen pembelajaran mesti mengacu pada capaian pembelajaran yang telah ditetapkan. 3. Pelaksanaan proses pembelajaran. Selama ini mungkin yang Anda tahu bahwa pembelajaran dengan pendekatan tematik dilakukan ketika SD.
Keadaanini dapat diperoleh melalui hasil pengamatan dan penagalaman sehari-hari dalam proses dalam pembelajaran membaca. 3. Hipotesis Tindakan Pada subbab ini dideskripsikan tahapan penelitian yang telah dilakukan. Tahapan itu mencakup perencanaan, implementasi tindakan, observasi dan monitoring, dan refleksi.
ContohSkenario Pembelajaran Mata Pelajaran : Bahasa Arab Satuan Pendidikan : Sekolah Dasar Kelas/Semester : IV / 2 fWaktu : 2 jam pelajaran A. Kompetensi Dasar Mengenal mufrodat (kosakata), minimal disekitar kelas. B. Hasil Belajar Siswa mampu menyebutkan kosakata yang telah diajarkan. C.
. Jakarta E-learning adalah metode pembelajaran berbasis elektronik. Waller dan Wilson 2001 menegaskan bahwa e-learning adalah sudah ada dan digunakan sejak tahun 1970-an. Istilah lain dari e-learning adalah “on-line learning, internet-enabled learning, virtual learning, atau web-based learning.” Apa Itu Daring? Ketahui Penjelasan Lengkapnya Demi Sinyal Internet, Mahasiswi Ini Rela Belajar di Tengah Hutan Demi Cucu Ikut Kelas Online, Nenek Ini Rela Kuras Tabungan untuk Beli Handphone E-learning adalah proses pembelajaran yang dilakukan dengan pertemuan waktu sama antara pengajar dan peserta. E-learning adalah dimungkinkan untuk melakukan interaksi antar dua pihak tersebut secara online. Interaksi yang dilakukan dalam e-learning adalah tak jauh berbeda dengan kegiatan belajar mengajar secara tatap muka. Meski demikian, tak melulu e-learning adalah dilakukan dengan waktu pertemuan sama. E-learning adalah metode pembelajaran yang juga memungkinkan peserta belajar di manapun dan kapanpun. Berikut ulas e-learning adalah metode pembelajaran berbasis elektronik, manfaat, dan prosesnya dari berbagai sumber, Senin 28/6/2021.E-Learning Menurut Para Ahli1. Dahiya 2012 E-learning adalah teknologi informasi dan komunikasi untuk mengaktifkan siswa untuk belajar kapan pun dan dimana pun. 2. Ardiansyah 2013 E-learning adalah suatu sistem pembelajaran yang digunakan ialah sebagai sarana ialah sebagai proses belajar mengajar yang dilaksanakan tanpa harus bertatap muka dengan secara langsung antara pendidik dengan siswa/i . 3. Rosenberg 2001 E-learning adalah bersifat jaringan, yang membuatnya mampu untuk dapat memperbaiki dengan secara cepat, menyimpan atau juga memunculkan kembali, mendistribusikan, serta juga sharing pembelajaran juga informasi. 4. Michael 2013 E-learning adalah pembelajaran yang disusun ialah dengan tujuan menggunakan suatu sistem elektronik atau juga komputer sehingga mampu untuk mendukung suatu proses pembelajaran. 5. Chandrawati 2010 E-learning adalah suatu proses pembelajaran jarak jauh dengan cara menggabungkan prinsip-prinsip didalam proses suatu pembelajaran dengan E-LearningIlustrasi Belajar. Photo by Annie Spratt on UnsplashE-learning adalah singkatan dari elektronik learning. E-learning adalah dari bahasa Inggris yang artinya pembelajaran berbasis elekronik. Elektronik yang dimaksudkan dalam e-learning adalah memanfaatkan tekonoligi informasi dan komunikasi untuk memudahkan metode pembelajaran. Melakukan e-learning adalah harus memenuhi beberapa persyaratan. E-learning adalah metode pembelajaran yang harus melalui pemanfaatan jaringan internet, tersedia layanan belajar yang bisa dimanfaatkan seperti External Harddisk, Flaskdisk, CD-ROM, atau bahan cetak, dan harus tersedia dukungan layanan tutor untuk mempermudah pembelajaran e-learning. Pengajar memberikan penjelasan melalui presentasi, lalu peserta bisa melontarkan pertanyaan, jawaban, dan lain sebagainya. Meski demikian, tak melulu e-learning adalah dilakukan dengan waktu pertemuan sama. E-learning adalah metode pembelajaran yang juga memungkinkan peserta belajar di manapun dan dunia pendidikan, manfaat e-learning adalah cukup banyak. Manfaat e-learning dalam jurnal “Penggunaan E-Learning sebagai Media Pembelajaran” yang diterbitkan Universitas Jember oleh Wiwin Hartanto 1. Fleksibilitas tempat dan waktu, jika pembelajaran konvensional di kelasmengharuskan siswa untuk hadir di kelas pada jam-jam tertentu, maka e-learningmemberikan fleksibilitas dalam memilih waktu dan tempat untukmengakses pelajaran. 2. Independent learning, e-learning memberikan kesempatan bagi pembelajaruntuk memegang kendali atas kesuksesan belajar masing-masing, artinya pembelajar diberi kebebasan untuk menentukan kapan akan mulai, kapan akan menyelesaikan, dan bagian mana dalam satu modul yang ingin dipelajarinya terlebih dulu. Jika ia mengalami kesulitan, ia bisa mengulang-ulang lagi sampai ia merasa mampu memahami. 3. Biaya, banyak biaya yang bisa dihemat dari cara pembelajaran dengan e-learning. Secara finansial, biaya yang bisa dihemat, antara lain biaya transportasi ke tempat belajar dan akomodasi selama belajar, biaya administrasi pengelolaan, penyediaan sarana dan fasilitas fisik untuk belajar. 4. Fleksibilitas kecepatan pembelajaran, e-learning dapat disesuaikan dengan kecepatan belajar masing-masing siswa. Apabila siswa belum mengerti danmemahami modul tertentu, maka ia dapat mengulanginya lagi sampai ia paham. 5. Standarisasi pengajaran, pealajaran e-learning selalu memiliki kualitas sama setiap kali diakses dan tidak tergantung suasana hati pengajar. 6. Efektifitas pengajaran, penyampaian pelajaran e-learning dapat berupasimulasi dan kasus-kasus, menggunakan bentuk permainan dan menerapkan teknologi animasi canggih. 7. Kecepatan distribusi, e-learningdapat dengan cepat menjangkau ke seluruh penjuru, tim desain hanya perlu mempersiapkan bahan pelajaran secepatnyadan menginstal hasilnya di server pusat e-learning. 8. Ketersediaan On-Demand, e-learning dapat diakses sewaktu-waktu. 9. Otomatisasi proses administrasi,e-learning menggunakan suatu Learning Management System LMS yang berfungsi sebagai platform pelajaran-pelajaran e-learning. LMS berfungsi pula menyimpan data-data pelajar,pelajaran, dan proses pembelajaran yang Pembelajaran E-LearningIlustrasi Belajar. Credit proses pembelajaran e-learning adalah disampaikan pula oleh Wiwin bisa dilakukan dengan berbagai macam cara, meliputi 1. Proses pembelajaran secara konvensional lebih banyak face to face meeting dengan tambahan pembelajaran melalui media interaktif komputer melalui internet atau menggunakan grafik interaktif komputer. 2. Metode campuran, yakni sebagian besar proses pembelajaran dilakukan melalui komputer, namun tetap juga memerlukan face to face meeting untuk kepentingan tutorial atau mendiskusikan bahan ajar. 3. Metode pembelajaran yang secara keseluruhan hanya dilakukan secara online, metode ini sama sekali tidak ditemukan face to face meeting. Sementara untuk komponen pembangun proses pembelajaran e-learning, meliputi 1. Peserta didik dituntut secara mandiri dalam belajar dengan berbagai pendekatan yang sesuai agar siswa mampu mengarahkan, memotivasi, mengatur dirinya sendiri dalam pembelajaran. 2. Pendidik mampu mengembangkan pengetahuan dan ketrampilan, memfasilitasi dalam pembelajaran, memahami belajar dan hal-hal yang dibutuhkan dalam pembelajaran. 3. Tersedianya infrastruktur yang memadai. 4. Adanya administrator yang kreatif serta penyiapan infrastrukur dalam memfasilitasi Belajar E-Learning1. Akses Rumah Belajar 2. Akses Google G Suite for Education 3. Akses Kelas Pintar 4. Akses Microsoft Office 365 5. Akses Quipper School 6. Akses Sekolah Online Ruangguru Gratis 7. Akses gratis belajar online Sekolahmu 8. Akses Zenius * Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Kita mengenal banyak jenis tes yang dilaksanakan di sekolah, misalnya tes seleksi, tes penempatan, pre tes-post tes, tes formatif, tes diagnostik, tes sumatif, dan tes unjuk kerja. Jenis-jenis tes tersebut dimaksudkan untuk menyeleksi atau memilih calon yang dapat diterima untuk mengikuti suatu program, dengan demikian tes seleksi akan digunakan untuk menghasilkan calon-calon terpilih yang dapat diterima untuk mengikuti suatu program sesuai dengan kemampuannya. Daftar Isi Pentingnya mengetahui kemajuan peserta didik Manfaat hasil penilaian formatif, sumatif, diagnostik, dan penempatan bagi guru dan peserta didik Penilaian Formatif Penilaian Sumatif Penilaian Diagnostik Pentingnya mengetahui kemajuan peserta didik Di dalam konteks pembelajaran sistem evaluasi menjadi tolak ukur untuk manilai sejauh mana pemahaman sisiwa terhadap materi yang diajarkan, yang dimana sistem evaluasi tidak hanya berbentuk tugas, mid atau ulangan melainkan juga guru-guru menilai siswa dari segi afektif, kongnitif dan psikomotorik. Ketiga hal tersebut adalah sistem penilaian dari segi pengetahuan, sikap dan keterampilan di dalam pembelajaran, di dalam melakukan evaluasi harus berdasarkan aspek kompetensi karea tujuan yang ingin dicapai dari suatu materi tersebut itulah yang perlu di evaluasi. Setiap orang memiliki yang namanya penilaian terhadap dirinya masing-masing atau dinilai oleh orang lain, begitu halnya dengan sekolah cara menilai peserta didik sangatlah banyak misalkan cara bertutur sapa, cara bertanya apakah mereka itu memiliki tata kerama dalam hal tersebut. Tetapi biasanya orang melakukan penilain dalam sekolah itu setelah tejadinya ulangan atau sistem tes yang dilakukan secara formal di sekolah dan harus mampu untuk mencapai target yang telah ada atau yang telah di tentukan oleh sekolah. Jika target yang ditentukan di bawah standar maka akan menyulitkan peserta didik dan guru dalam penilaian, namun guru juga mampunyai arsip peserta didik seperti kumpulan-kumpulan tugas atau penilain-penilaian yang telah di lakukan sebelumnya. Jika penilaian yang dilakukan oleh seorang guru sesaui dengan apa yang ada maka mungkin banyak peserta didik yang tidak lulus, maka guru berusah untuk mendongkrak dengan berbagai cara misalnya melakukan les agar bisa menunjang keberhasilan peserta didik . Guru juga melakukan penilaian pada saat tertentu misalnya pada saat quiz maka kita sebagai peserta didik harus pintar-pintar mencari peluang agar bisa mendapatkan nilai. Jika sorang guru itu melemparkan pertanyaan maka kesempatan kita sebagai peserta didik untuk berusaha untuk menjawab agar kita mendapatkan nilai. Guru juga berusaha menilai bagaimana hasil kerja dari peserta didik, misalnya jika melakukan wawancara maka peserta didik di ajarkan untuk mempertanggungjawabkan apa yang telah di kerjakan dan mereka harus mampu untuk melakukannya karena pada saat itu guru melakukan penilaian bagaimana cara kita presentasi apakah sudah memahami materi yang akan disampaikannya. Setiap guru memiliki prinsip yang berbeda-beda dalam menilai, banyak guru yang melakukan ulangan lisan, ulangan tulis, ada quiz, presentasi, dll. Guru memiliki hak menilai peserta didiknya sebagainya yang di inginkan, jika ada si penanya maka guru itu berhak memberikan nilai sesuai dengan tata krama yang dilakukan oleh sisiwa. Setiap penilaian yang di lakukan guru itu selalu sesuai dengan yang di lakukan oleh peserta didik dan peserta didik juga mengetahui bagaimana sikap yang telah di tunjukan kepada guru atau bagaimana caranya dalam pembelajaran apakah dirinya sudah aktif atau belum, jadi peserta didik bisa menginstropeksi diri dari hasil penilaian yang di berikan oleh gurunya. Di dalam sistem evaluasi guru tidak secara langsung memberitahukan kepada para siswa bahwa guru itu kan menilai mereka, namun kita sebagai peserta didik harus memahami itu sehingga kita mendapatkan nilai, sebagai guru kita harus berusaha untuk memberikan masukan kepada peserta didik agar mereka selalu akatif dalam proses pembelajaran, dan jika di antara mereka ada yang belum aktif maka sebagai guru kita harus memberikan motivasi untuk siswa tersebut agar mampu aktif seperti teman-temanya yang lain agar bisa mendaptkan nilai yang sama dengan temannya. Sebagai guru juga harus pandai-pandai dalam memberikan niai terhadap peareta didik karena guru memberikan nilai kepada pasarta didik sesuai dengan yang di lakukan oleh siswa, proses belajar mengajar tidak akan pernah bisa di lihat haisilnya apabila guru tidak melaksanakan evaluasi. Setiap sekolah harus melakukan evaluasi, kerena dengan evaluasi guru mampu mengetahui kekurangan serta kelebihan yang di miliki peserta didik serta guru mampu mengetahui metode yang harus di gunakan dalam mengajar agar peserta didik mudah untuk memahami pelajaran yang disampaikan. Guru yang baik adalah mampu melaksanakan evaluasi berdasarkan materi yang diberikan kepada peserta didik sehingga dalam sistem evaluasi memudahkan guru, guru akan lebih mudah mengetahui peserta didik yang belum memahami pembelajaran yang di sampaikan sesui dengan sistem evaluasi yang dilakukannya. Dalam menyampaikan materi guru tidak hanya menegevaluasi peserta didik dalam tingkah lakunya saja melainkan mengevaluasi peserta didik dalam segi apakah peserta didik itu sudah mampu untuk menguasai materi yang telah di sampaikan oleh evaluasi juga dilakukan kepada seorang guru untuk melihat apakah guru tersebut sudah maksimal atau sebaliknya dalam menyampaikan materi pembelajran kepada peserta didik. Adapun disini fungsi dari evaluasi itu sendiri yaitu 1. Sebagai alat untuk mengetahiu tingkat kemampuan peserta didik2. Sebagai suatu sisitem untuk mengetahui kekukarangan dan kelemahan peserta didik dalam belajar3. Dengan evaluasi guru juga lebih memotivasi belajr peserta didik dan4. Sebagai bukti pada orang tua atau wali murid agar mengetahui tingkat kemampuan dari anaknya juga lebih memotivasi anaknya agar lebih giat belajar. Oleh kerena itu evaluasi sangatlah penting dilakukan oleh seorang guru untuk mengetahui tingkat kemampuan peserta didiknya, sehingga bisa mengetahui tingkat pengetahuan peserta didik apakah sudah maksimal atau sebaliknya. Manfaat hasil penilaian formatif, sumatif, diagnostik, dan penempatan bagi guru dan peserta didik a. Penilaian Formatif Penilaian formatif adalah penilaian hasil belajar yang bertujuan untuk mengetahui, sudah sejauh manakah peserta didik “telah terbentuk” sesuai dengan tujuan pengajaran yang telah ditentukan setelah mereka mengikuti proses pembelajaran dalam jangka waktu tertentu. Perlu diketahui bahwa istilah “formatif” itu berasal dari kata “form” yang berarti “bentuk”. Sudijono, 2005 71. Sehingga penilaian formatif adalah aktivitas guru dan siswa yang dimaksudkan untuk memantau kemajuan belajar siswa selama proses belajar berlangsung. Penilaian ini akan memberikan umpan balik bagi penyempurnaan program pembelajaran mengetahui dan mengurangi kesalahan yang memerlukan perbaikan. Tes formatif dimanfaatkan untuk memonitor apakah proses pembelajaran yang baru saja dilaksanakan telah dapat mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan dalam rencana pembelajaran atau belum. Hasil penilaian formatif ini bermanfaat bagi guru dan siswa. Manfaat bagi guru yaitu guru akan mengetahui sejauh mana bahan pelajaran dikuasai dan dapat memperkirakan hasil penilaian sumatif. Jika guru mengetahui tingkat keberhasilan siswa dalam menguasai materi pelajaran, maka guru dapat membuat keputusan, apakah suatu materi pembelajaran perlu diulang atau tidak. Jika harus diulang, guru juga harus memikirkan strategi pembelajaran yang akan ditempuh. Penilaian formatif merupakan penilaian hasil belajar dari kesatuan-kesatuan kecil materi pelajaran. Beberapa hasil penilaian formatif dapat dipergunakan sebagai bahan untuk memperkirakan penilaian sumatif. Manfaat bagi siswa yaitu mengetahui susunan tingkat bahan pelajaran, mengetahui butir-butir soal yang sudah dikuasai, dan butir-butir soal yang belum dikuasai. Hal ini merupakan umpan balik yang sangat berguna bagi siswa, sehingga dapat diketahui bagian-bagian yang harus dipelajari kembali secara individual. b. Penilaian Sumatif Penilaian sumatif adalah suatu aktivitas penilaian yang menghasilkan nilai atau angka yang kemudian digunakan sebagai keputusan pada kinerja siswa. Kegiatan penilaian ini dikakukan jika satuan pengalaman belajar atau seluruh materi pelajaran telah selesai. Penilaian sumatif digunakan untuk menentukan klasifikasi penghargaan pada akhir kursus atau program. Penilaian sumatif dirancang untuk merekam pencapaian keseluruhan siswa secara sistematis. Penilaian sumatif berkaitan dengan menyimpulkan prestasi siswa, dan diarahkan pada pelaporan di akhir suatu program studi. Penilaian sumatif tidak memberikan dampak secara langsung pada pembelajaran, meskipun sering kali mempengaruhi keputusan yang mungkin memiliki konsekuensi bagi siswa dalam belajar. Fungsi penilaian sumatif yaitu pengukuran kemampuan dan pemahaman siswa, sebagai sarana memberikan umpan balik kepada siswa, untuk memberikan umpan balik kepada staf akademik sebagai ukuran keberhasilan pembelajaran, akuntabilitas dan standar pemantauan staf akademik, dan sebagai sarana untuk memotivasi siswa. Manfaat tes sumatif 1. Bagi Siswa Tes sumatif bertujuan untuk menilai keberhasilan siswa setelah mengikuti seluruh rangkaian proses pembelajaran. Setelah siswa mengikuti tes sumatif maka hasilnya harus segera diberitahukan kepada siswa yang bersangkutan agar mereka dapat mengetahui sejauh mana prestasi atau tingkat kemampuan dia dalam mata pelajaran tersebut. 2. Bagi guru Walaupun proses pembelajaran telah diupayakan untuk diperbaiki berdasarkan hasil tes formatif tetapi tetap saja dimungkinkan bahwa pada saat tes sumatif terdapat sejumlah siswa yang belum dapat mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan. Guru dapat mengetahui sejauh mana bahan yang diajarkan sudah diterima oleh siswa, serta mengetahui bagian-bagian mana dari bahan pelajaran yang belum menjadi milik siswa c. Penilaian Diagnostik Penilaian diagnostik adalah penilaian yang bertujuan untuk melihat kelemahan anak didik dan faktor-faktor penyebabnya. Penilaian ini dilaksanakan pada suatu keperluan seperti remidial dalam evaluasi pengajaran. Sasaran utama tes diagnostik belajar untuk menemukan kekeliruan-keleiruan atau kesalahan konsep dan kesalahan proses yang terjadi dalam diri siswa tatkala mempelajari suatu topik belajar tertentu. Misalnya pada berhitung, perhatian lebih ditujukan pada kemampuan dalam melakukan proses perhitungan dan memahami konsep dasar tentang penjumlahan atau pengurangan daripada hasil akhir yang diperoleh siswa. Dua unsur yang mempunyai peran penting hasil tes diagnostik belajar yaitu guru dan anak didik. Yaitu, guru memerlukan informasi dari hasil tes diagnostik sebagai masukan dan bahan pertimbangan untuk memperbaiki cara mengajarnya. Apabila diketahui bahwa ada siswa yang mengalami kesulitan dalam mempelajari suatu topik tertentu, terutama topik-topik yang esensial, maka guru perlu menyajikan tes diagnostik, menganalisis hasilnya, mengintrospeksi cara mengajar, mencari sebab-sebabnya dan mengupayakan perbaikan atau penyesuaian cara mengajar dengan jenis materi yang diajarkannya. Penggunaan metode mengajar yang tepat untuk materi belajar mengajar tertentu merupakan keharusan bagi guru agar mencapai hasil mengajar yang optimal. Tidak setiap metode mengajar berlaku tepat dan efektif untuk semua materi bidang studi. Jelasnya bahwa diagnostik sangat bermanfaat bagi guru dalam menelusuri tingkat keberhasilan mengajarnya, dan untuk mendapatkan informasi tentang kelemahan dalam penyampaian pengajarannya itu agar dapat diupayakan perbaikannya. Informasi tentang kelemahan dan kesulitan belajar siswa diperlukan agar siswa dapat mengetahui bagian atau segi apa yang masih belum dikuasainya dan mengapa bagian atau segi itu belum dikuasainya. Dengan demikian, siswa dapat mengupayakan alat bantu atau cara untuk memperbaiki kelemahannya atau mencari jalan pemecahan kesulitan belajarnya. Siswa dapat mengupayakan bimbingan yang lebih intensif untuk dirinya sendiri menyangkut materi pengajaran yang merupakan prasyarat untuk mempelajari materi selanjutnya dari bidang studi yang sama, atau materi dari bidang studi lainnya yang mempunyai kaitan erat dengan materi tersebut. Upaya-upaya dimaksud dapat berupa pelajaran tambahan, bimbingan individual, atau tugas-tugas PR Pekerjaan Rumah. Sumber * Dikutip dari berbagai sumber
Wikiedukasi - Artikel soal Strategi Pembelajaran Pengertian, Tujuan, Manfaat, Faktor, Macam, Contoh bisa Anda baca di sini secara keseluruhan. – Halo apa kabar semuanya, semoga sehat selalu ya. Pada tulisan kali ini saya akan membahas tentang Strategi Pembelajaran secara lengkap, seperti menjelaskan Pengertian, Tujuan, Manfaat, Faktor yang mempengaruhi, macam-macam dan juga Contohnya. Simak sampai tuntas ya! Strategi pembelajaran menjadi salah satu hal yang mesti dicermati Guru untuk dapat mencapai tujuan pembelajaran secara efektif dan efisien, selain itu strategi pembelajaran juga merupakan kegiatan yang sangat penting bagi keberhasilan proses pembelajaran. Strategi mengajar merupakan cara guru memilih pembelajaran yang sesuai untuk diterapkan pada siswa. Strategi mengajar merupakan proses yang tidaklah mudah bagi para guru untuk menentukan metode pembelajaran yang akan digunakan demi mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan. Para guru seringkali memilih metode pembelajaran dengan mengacu pada pendekatan beberapa teori belajar. Salah satu teori belajar yang sering digunakan adalah teori belajar yang berkaitan dengan kecerdasan bukan berasal dari latar belakang siswa seperti teori belajar yang berkaitan dengan kecerdasan emosional yang diusahakan agar menumbuhkan rasa percaya diri siswa dalam menghadapi tantangan. Guru telah berusaha keras mengajarkan materi selama ini, tetapi masih banyak siswa yang sering gagal, apalagi siswa yang berada di tingkat yang paling rendah. Salah satu dari sebab adalah kurangnya strategi pembelajaran yang digunakan. Strategi tersebut dapat dikatakan suatu cara yang digunakan oleh guru dalam mengajarkan materi kepada siswa. Dengan menentukan strategi yang baik, guru dapat meningkatkan kualitas dan efektivitas dalam proses pembelajaran. Pembelajaran merupakan suatu proses belajar yang dilakukan oleh siswa dalam rangka meningkatkan pengetahuan, ketrampilan, dan sikap serta kemampuan dasar yang diperlukan untuk berpartisipasi dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Tujuan pembelajaran merupakan tujuan yang ingin dicapai dalam proses pembelajaran dalam suatu kegiatan pembelajaran yang harus dijalankan oleh guru dan siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran dalam suatu kegiatan pembelajaran. Bisa juga dikatakan suatu visi yang ingin dicapai dalam proses pembelajaran yang harus dijadikan acuan dalam mengajukan berbagai cara untuk mencapai tujuan pembelajaran agar tujuan pembelajaran tersebut bisa tercapai. Baca juga Pembelajaran Daring Pengertian, Manfaat, Model, Kelebihan, Kekurangan, Proses Pelaksanaannya Baca Cepat1 Pengertian Strategi Pembelajaran2 Tujuan Strategi Pembelajaran3 Manfaat Strategi Pembelajaran4 Faktor-faktor yang Mempengaruhi5 Macam-Macam Strategi pembelajaran6 Contoh Strategi Pembelajaran7 Bagaimana cara memilih atau menetapkan Strategi Pembelajaran?8 Kesimpulan Pengertian Strategi Pembelajaran Strategi Pembelajaran adalah cara yang digunakan oleh guru dalam membimbing, mengarahkan dan mengawasi proses pembelajaran agar dapat membawa siswa pada tingkat pencapaian yang diharapkan dan didasarkan pada tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Selain strategi pembelajaran merupakan suatu cara yang digunakan oleh guru untuk mengajar, yang mencakup cara-cara untuk mengajar, cara-cara untuk mengawasi dan membimbing, cara menggunakan bahan atau sumber belajar, serta cara-cara untuk mengukur keberhasilan pembelajaran. Ini juga merupakan salah satu komponen penting dalam melaksanakan pembelajaran. Kegiatan ini memiliki tujuan yang sangat penting yaitu melibatkan guru dan siswa secara aktif dalam menentukan unsur-unsur pembelajaran yang diperoleh siswa. Guru dan siswa harus bisa bekerjasama dengan baik agar tujuan pembelajaran dapat dicapai secara efektif dan efisien. Dalam konsep pembelajaran berbasis kompetensi individu, guru dan siswa harus melakukan berbagai macam proses untuk mencapai tujuan pembelajaran. Strategi Pembelajaran digunakan untuk menggambarkan suatu mekanisme pembelajaran yang digunakan dalam melaksanakan suatu kegiatan pembelajaran agar tujuan dapat dicapai dengan baik. Untuk dapat mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan, maka kita perlu menyusun strateginya. Tujuan Strategi Pembelajaran Tujuan strategi pembelajaran adalah memberikan informasi kepada peserta didik tentang tahapan-tahapan yang harus dilalui dalam suatu proses pembelajaran. Selain itu juga, memberikan gambaran kepada peserta didik tentang tahapan-tahapan yang perlu dilalui dalam suatu proses pembelajaran. Tujuan strategi pembelajaran dibedakan menjadi 3 tahap yaitu tahap perencanaan, tahap pelaksanaan, dan tahap evaluasi. Tahap Perancanaan. Perencanaan adalah suatu kegiatan yang dilakukan sebelum menjalankan suatu kegiatan. Perencanaan merupakan hal yang penting dalam suatu kegiatan karena perencanaan membantu melakukan suatu kegiatan secara efektif. Dalam perencanaan ini ditentukan persiapan-persiapan yang perlu dilakukan sebelum menjalankan kegiatan. Perencanaan merupakan suatu kegiatan yang dibutuhkan dalam suatu proses pembelajaran. Tahap perencanaan merupakan suatu kegiatan yang dibutuhkan dalam suatu proses pembelajaran. Dalam suatu proses pembelajaran, tahap perencanaan menjadi bagian yang sangat penting karena dalam tahap perencanaan inilah yang menentukan keberhasilan proses pembelajaran. Tahap perencanaan dalam suatu proses pembelajaran, menurut Mulyasa 2013 25, merupakan suatu kegiatan yang dilakukan oleh guru untuk menentukan tujuan pembelajaran, memilih metode pembelajaran, menentukan tahapan-tahapan pembelajaran, dan memberikan motivasi kepada peserta didik dalam mencapai tujuan pembelajaran. Tahap Pelaksanaan. Tahap pelaksanaan dalam strategi pembelajaran adalah suatu tahapan yang diarahkan untuk membantu setiap orang yang terlibat di dalamnya mendapatkan informasi yang diperlukan sebagai perangkat awal untuk mengembangkan ilmu pengetahuannya. Bisa juga dikatakan sebagai tahap awal dari tahap pelaksanaan taktik pembelajaran. Tahap pelaksanaan dalam strategi pembelajaran bisa berfungsi sebagai pemecahan masalah ataupun sebagai penyusunan suatu konsep. Guru kelas yang telah membuat program pembelajaran harus memahami tahap-tahap yang akan dilalui dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran. Tahap pelaksanaan strategi pembelajaran diantaranya pemilihan bahan pelajaran yang akan disampaikan kepada peserta didik, pemilihan metode, media pembelajaran dan bahan ajar, pemilihan alat dan sumber belajar, pemilihan waktu dan tempat pembelajaran. Sedangkan memeriksa keaktualan suatu strategi pembelajaran, memantau dan mengevaluasi serta mengadakan perbaikan atau modifikasi metode pembelajaran, dan mengembangkan strategi pembelajaran merupakan tahap evaluasi yang kan dilakukan pada langkah selanjutnya. Tahap Evaluasi. Tahap evaluasi dalam strategi pembelajaran merupakan suatu tahapan yang sangat penting untuk diperhatikan. Hal ini karena pada tahap ini akan diperoleh informasi terhadap keberhasilan atau kegagalan suatu proses pembelajaran. Dengan adanya evaluasi akan membuat pelaksanaan pembelajaran lebih mudah. Terlebih lagi dengan tujuan yang telah ditetapkan. Evaluasi dapat dilakukan oleh guru, peserta didik, dan orang lain yang berkepentingan. Namun apabila evaluasi dilakukan oleh orang lain, bukan oleh peserta didik, maka evaluator harus memahami kebutuhan peserta didik. Tahap evaluasi merupakan salah satu tahapan yang penting dalam mengembangkan strategi pembelajaran. Hal ini dimaksudkan untuk memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mempertimbangkan apakah proses pembelajarannya berjalan dengan terarah sehingga efektif dalam mencapai tujuan yang diinginkan. Tahap evaluasi juga membantu guru mengetahui apakah peserta didik telah mencapai tingkat kemampuan yang diharapkan dalam menguasai materi yang telah dipelajari. Manfaat Strategi Pembelajaran Kompetensi guru memegang peranan yang sangat penting dalam upaya menciptakan suasana belajar yang kondusif. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dikeluarkan oleh guru beserta siswa di sekolah-sekolah di Indonesia, terlihat bahwa kompetensi guru di sekolah masih belum memadai. Dalam hal ini, pihak pengelola sekolah pun memiliki pemikiran yang sama dengan hasil penelitian tersebut. Mereka mengakui adanya kelemahan dalam mengajarkan materi yang akan diterapkan kepada siswa. Dalam situasi seperti ini, pihak pengelola sekolah yang menyadari adanya kekurangan dalam hal kompetensi guru, memutuskan untuk menggunakan metode pembelajaran strategis yang akan membantu guru dalam meningkatkan kompetensi yang dimiliki. Strategi pembelajaran adalah suatu kumpulan langkah-langkah yang disusun untuk memaksimalkan proses belajar mengajar. Pada saat ini, tentu saja, perlu diakui bahwa strategi ini adalah suatu yang sangat penting bagi keberhasilan sebuah proses belajar mengajar. Strategi pembelajaran memiliki beberapa manfaat yang sangat penting, antara lain Meningkatkan kompetensi dan kemampuan siswa dalam hasil belajar siswa yang dihasilkan dalam kreativitas guru dalam membuat rencana proses belajar motivasi guru dalam memperoleh hasil belajar yang motivasi siswa untuk belajar mengikuti proses belajar mengajar yang dilakukan oleh guru. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Strategi pembelajaran merupakan suatu kegiatan yang dilakukan oleh guru dan siswa dalam proses pembelajaran. Faktor-faktor yang mempengaruhi strategi pembelajaran adalah Tujuan pembelajaran, yaitu tujuan yang ingin dicapai dalam proses pembelajaran,Kondisi siswa, yaitu kondisi yang memungkinkan siswa dapat menerima tujuan pembelajaran,Kondisi guru, yaitu kondisi yang memungkinkan guru dalam mengajar dan mengarahkan siswa dalam proses pembelajaran. Macam-Macam Strategi pembelajaran Secara garis besar strategi pembelajaran dapat dikelompokkan menjadi 3 tiga yaitu Strategi pembelajaran yang berpusat pada pembelajaran yang berpusat pada pembelajaran yang berpusat pada hasil pembelajaran. Penelitian merumuskan bahwa strategi berpusat pada siswa merupakan pilihan yang tepat karena strategi ini akan memberdayakan siswa dan akan memfasilitasi siswa untuk selalu berusaha memecahkan masalah yang dihadapinya. Contoh Strategi Pembelajaran Pendidik sering menggunakan taktik pembelajaran berikut dalam berbagai pengaturan Siswa Bermain Peran Pendekatan ini digunakan agar siswa dapat memerankan karakter. Misalnya, guru dapat memberikan contoh peran yang akan dimainkan dalam jangka waktu tertentu. Siswa dapat belajar meniru karakter orang lain dengan menggunakan contoh ini. Siswa Menuliskan Pengalaman Teknik pembelajaran ini digunakan untuk meningkatkan kreativitas otak anak dalam menulis dan merenungkan situasi menarik atau tragis yang telah terjadi. Akibatnya, siswa dapat mengekspresikan diri melalui tulisan. Siswa diwajibkan membaca nyaring Siswa dapat diundang untuk membacakan pengalaman tertulis mereka di depan kelas setelah menuliskannya. Metode ini digunakan untuk meningkatkan kemampuan mental siswa. Rasa percaya diri siswa dapat ditingkatkan dengan membaca di depan kelas. Selain itu, siswa lain mungkin memperhatikan apa yang dibaca teman sekelas mereka. Siswa Mencari Informasi Teknik ini dilakukan secara berkelompok, dengan masing-masing kelompok diberikan topik yang berbeda untuk dikerjakan. Informasi harus dicari untuk setiap masalah, baik yang berasal dari internet maupun melalui wawancara dengan para ahli. Ini mengajarkan anak-anak bagaimana berkomunikasi dengan teman sebayanya. Untuk informasi terkini, diskusikan hasil atau konsultasikan solusinya. Siswa Berpartisipasi dalam Debat Di dalam kelas, ada beberapa contoh yang sangat baik dari pendekatan pembelajaran ini. Pendidik dapat membagi murid menjadi dua kelompok, masing-masing dengan sudut pandang yang berbeda atau serangkaian kelebihan dan kekurangan pada masalah yang sama. Argumen dimulai dengan tanggapan dan pembenaran masing-masing kelompok. Taktik ini digunakan untuk memungkinkan siswa melatih keterampilan berbicara mereka. Siswa juga dapat mengungkapkan pemikiran dan kontra-argumen mereka tentang masalah yang mereka hadapi. Bagaimana cara memilih atau menetapkan Strategi Pembelajaran? Dari berbagai pendapat, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pemilihan strategi pembelajaran. Ketika memilih strategi tersebut ada faktor yang perlu diperhatikan seperti tujuan, strategi, maupun sumber belajar. Tujuan tujuan pembelajaran adalah sebuah kegiatan yang dikerjakan oleh guru dan siswa untuk mencapai suatu hasil pembelajaran yang telah ditetapkan. Sebagai contoh, dalam pembelajaran IPA, tujuan yang harus dicapai adalah menguasai konsep, menguasai aplikasi, dan mampu menguasai teknik dalam rangka mengukur kemampuan peserta didik dalam memecahkan masalah. Kesimpulan Menyusun dan menentukan strategi pembelajaran merupakan suatu kegiatan yang harus dilakukan guru untuk mencapai tujuan pembelajaran. Hal ini pun memerlukan kerjasama yang baik antara guru dan siswa. Penentuan metode pembelajarannya harus melalui berapa pertimbangan matang. Oleh karena itulah, hal ini tidak boleh dianggap remeh sebab dapat menentukan keberhasilan pencapaian kompetensi siswa melalui pembelajaran. Dicukupkan sekian informasi seputar Strategi Pembelajaran Pengertian, Tujuan, Manfaat, Faktor, Macam, Contoh yang dapat kita paparkan admin berharap Tulisan tersebut bisa memenuhi informasi yang Anda butuhkan.
apa manfaat yang diperoleh melalui proses pembelajaran yang telah dilakukan